Ngepoin Perjalanan Karir Olivia Rodrigo
THE SHOW ID–KALO umurku 15 – 18 tahun, aku pasti bakal ngidolain Olivia Rodrigo (meski umurku udah lebih dari 18 tahun, tapi tetep suka lagu-lagunya Rodrigo kok :p). Cewek kece satu ini emang lagi populer banget. Lagu-lagunya selalu masuk top playlist di digital streaming platform. Boleh dong ya kalau aku sebut dia penyanyi muda masa kini. Emang masih muda pol, 18 tahun! Tapi karir Olivia Rodrigo memang lagi di puncak. Dia adalah penyanyi top dari generasi Z, Queen of Gen Z!
Rodrigo ini sebetulnya bukan anak baru, gengs. Dia udah tampil di TV sejak usianya 12 tahun. Akting gitu, dianya. Tapi emang, single debut Drivers License ini yang bikin nama cewek berdarah Amerika-Filipina ini dikenal dunia. Dengan cepat lagu yang dia tulis bersama sang produser, Dan Nigro, nangkring di top chart worldwide. Enggak cuma itu, lagu-lagu lainnya yang ada di dalam album pertamanya, Sour (2021), juga jadi hits. Déjà vu, Good 4 U, Traitor, dan Happier.
Tahun 2021, Rodrigo udah ngumpulin 3 piala MTV Video Music Award untuk Best New Artist, Song of The Year, dan Push Performance of The Year. Yang terbaru, cewek berbakat ini membawa pulang piala American Music Award kategori New Artist of The Year.
Seperti apa sih Olivia Rodrigo sebelum dikenal dunia seperti sekarang? Kesannya memang nih cewek cepet banget dapat popularitas. Baru ngeluarin satu album, langsung dapat recognition dan jadi pop-music sensation. Tapi sebenernya, apa yang dia dapat sekarang adalah hasil kerja keras dan usaha sejak usianya 5 tahun, lho! Tepatnya ketika dia mulai belajar vokal.
Memulai Karir Sebagai Bintang Disney
Olivia Rodrigo lahir di Rancho Springs Medical Center, Murrieta, California, pada 20 Februari 2003. Dia tinggal dan besar di Temecula. Ayahnya berdarah Filipina dan ibunya berdarah Jerman-Irlandia. Ibunya yang gemar dengan musik alternative rock mengenalkannya pada The White Stripes dan No Doubt.
Cewek yang juga jago main gitar dan piano ini mulai belajar vokal waktu usianya 5 tahun. Boleh dibilang, jalannya menuju ketenaran dilakukan dengan konvensional. Setelah belajar vokal, Rodrigo mulai sering tampil di talent shows. Seringikut audisi juga. Debut penampilannya di depan kamera adalah ketika membintangi iklan Old Navy. Tak lama setelah itu dia debut akting sebagai pemeran utama di film An American Girl: Grace Stirs Up Success (2015).
Tapi momen yang membuka kesempatan Rodrigo lebih besar adalah ketika berperan untuk serial Disney Channel Bizaardvark. Memainkan karakter bernama Paige Olvera yang seorang gitaris. Dari serial ini, dia mulai dikenal publik.
Tahun 2019 Rodrigo kembali berakting untuk Disney. Dia memerankan Nini Salazar-Roberts untuk High School Musical: The Musical: The Series yang tayang di Disney+. Nah, di series itu dia mulai jadi penulis lagu professional. Saat di-casting untuk High School Musical: The Musical: The Series, Tim Federle, kreator dan showrunner program tersebut, bahkan tidak menyadari kalau Rodrigo punya bakat menulis lagu.
Federle baru ngeh ketika dia merasa perlu lagu buat karakter yang diperanin Rodrigo, di akhir episode pertengahan musim pertama. Dia kepoin Instagram-nya Rodrigo yang suka posting video lagu yang dia ciptakan sendiri. Federle pun lalu meminta Rodrigo untuk menulis lagu. ’’Aku kirim email dan bilang,’(karakter) Nini butuh lagu dan aku pikir kamu orang yang tepat buat nulis lagunya’,’’ kata Federle dikutip dari Billboard.
All I Want Bikin Karir Olivia Rodrigo Semakin Bersinar
Tiga hari setelahnya Rodrigo menunjukkan All I Want yang dia tulis ke Tim Federle. Lagu ballad yang bercerita tentang berulang kali dikecewakan oleh orang terdekat. Lagu itu kemudian muncul di episode 4 musim pertama High School Musical: The Musical: The Series, jadi hit di TikTok dan wara-wiri di Hot 100 pada awal 2020. ‘’Aku bahkan enggak punya akun TikTok waktu itu,’’ ungkap Rodrigo dikutip dari Billboard. Gara-gara viral di TikTok, Rodrigo kemudian bertemu dengan Geffen Record, record label yang dimiliki Universal Music Groups. Dia lalu menandatangani kontrak senilai USD 2 juta (sekitar Rp 28,5 miliar) dengan label tersebut.
Terbiasa dengan Kritik dan Penolakan
Olivia Rodrigo besar dengan mengikuti audisi ini dan itu, sejak kecil. Yang namanya industri hiburan, di mana-mana hampir sama. Kejam. Bukan berarti karena ketika ikut audisi atau casting masih anak-anak, terus mereka akan bersikap baik dan longgar. Begitu pula yang dialami Rodrigo.
Nih cewek udah biasa ditolak alias gagal audisi. Sudah terbiasa juga dengar kritikan, dipandang sebelah mata, dan tidak dianggap. Misalnya aja ketika dia ikut casting saat usianya 14 tahun. Produser dan tim casting menanyakan ini padanya,’’Siapa kamu? Pakai brand apa?.’’ Tentu itu bukan pertanyaan yang dengan mudah dipahami oleh remaja 14 tahun.
Kritikan juga ’’menyerbu’’ ketika album Sour dirilis. Lagu Good 4 U dinilai memiliki kemiripan dengan Misery Business, hit milik band Paramore yang dirilis 2007 lalu. Rodrigo kemudian secara retroaktif menambahkan nama Hayley Williams dan Joshua Farro dari Paramore, ke dalam kredit lagu Good 4 U. Sebelumnya, dia juga menambahkan Taylor Swift, Jack Antonoff, dan St. Vincent di bagian kredit lagu untuk Déjà vu. Begitu juga di lagu 1 Step Forward, 3 Steps Back.
Penambahan nama beberapa musisi tersebut ada hubungannya sama interpolasi atau merekam ulang bagian tertentu dari sebuah lagu yang sudah dirilis menjadi sebuah lagu baru. Dalam kasus ini, dua lagu Taylor Swift yang menjadi sumber inspirasi Rodrigo adalah Cruel Summer dari album Lover (2019) dan New Year’s Day dari album Reputation (2017). Untuk lagu 1 Step Forward, 3 Steps Back dia mengkreasikan ulang bagian melodi piano New Year’s Diary.
Meski banyak yang mempertanyakan orisinalitas karya-karyanya, tapi baik Swift dan semua musisi yang ditambahkan namanya di kredit lagu, mendukung juniornya tersebut. Bagi Rodrigo, itu adalah caranya menghargai musisi yang menjadi sumber inspirasinya.
Dalam wawancaranya dengan Teen Vogue, Rodrigo menanggapi kritikan itu dengan baik. ’’Cukup kecewa ketika orang mulai melihat hal di luar konteks dan mendiskreditkan karya perempuan muda manapun,’’ jawabnya.
’’Tapi pada akhirnya aku sangat bangga dan bahagia menyebut diriku sebagai penulis lagu,’’ lanjutnya.
Semua musik terinspirasi dari satu sama lain. Namun dia menulis semua lirik lagu-lagunya dari hati, dari pengalaman hidupnya. ’’Lirik sama melodi Good 4 U aja, aku dapat idenya pas suatu pagi di kamar mandi,’’ tegasnya.
Keberaniannya menghadapi kritikan tidak didapatkan begitu saja. Itu karena dia sudah menerima tempaan sejak kecil. Sudah tahu bagaimana cara menghadapi kritikan dan penolakan. Mentalnya bukan kaleng-kaleng. (*)
Foto Teks: Instagram @oliviarodrigo