Movie

Film The Marvels yang Fun, Sayang Enggak Terlalu Cuan

November 19, 2023
Film The Marvels yang Fun, Sayang Enggak Terlalu Cuan

THE SHOW IDFilm The Marvels, sekuel Captain Marvel (2019) sudah naik layar bioskop global sejak 10 November 2023. Filmnya fun dan seru. Karena sebuah kondisi, Carol Danvers alias Captain Marvel dapat dua partner ‘dadakan’ yaitu Kamala Khan atau Ms. Marvel dan Monica Rambeau. Kalau di universe komik Marvel, Monica Rambeau punya beragam nama superhero; Photon, Captain Marvel, Pulsar, Spectrum. Tergantung dari titik mana sejarahnya dilihat. 

Mengingat film pertamanya sangat sukses, penghasilan pekan pembukanya menjadi yang terbesar untuk film dengan lakon utama perempuan, apakah The Marvels akan melampaui itu? Apakah performa The Marvels bisa sesuai dengan motto-nya; higher, further, faster

Sinopsis & Strategi Cerita The Marvels 

film the marvels
Dari kiri: Ms. Marvel, Captain Marvel, dan Monica Rambeau. (Foto: Marvel Studios)

The Marvels merupakan film layar lebar ke-33 Marvel Cinematic Universe (MCU). Film The Marvels masuk dalam proyek MCU fase 5. Meski belum nonton film atau serial MCU fase 5 sebelum The Marvels, kita nggak akan ‘tersesat’ soal jalan cerita dan tetap bisa menikmati filmnya. 

Setting cerita sekuel Captain Marvel ini berlangsung setelah Secret Invasion (serial). Ending Ms. Marvel (serial) juga berkaitan langsung dengan The Marvels. Dengan begitu, bisa dibilang peristiwa di film The Marvels adalah peristiwa terbaru dalam timeline MCU. Mengutip Complex.com, kira-kira setting waktunya terjadi sekitar musim gugur 2025.   

Film ini disutradarai oleh Nia DaCosta, 34. Dia menjadi perempuan berkulit hitam pertama yang menyutradarai film MCU. Selain itu, DaCosta juga menjadi sutradara film MCU termuda. Meski The Marvels dijadikan sebagai film MCU dengan durasi terpendek (105 menit), DaCosta lihai menggunakan waktu tersebut dengan menghadirkan alur cerita yang efektif dan fun! Dia berhasil membuat penonton merasa tidak terbebani (dengan sejarah MCU yang begitu panjang di film ini-itu dan serial ini-itu). Padahal, dia menggabungkan cerita tiga karakter superhero sekaligus. 

The Marvels menampilkan Carol Danvers/Captain Marvel (diperankankan oleh Brie Larson) yang telah menghabiskan waktunya bertahun-tahun untuk patroli di luar angkasa sendirian. Eh, sebenernya enggak sendirian banget juga sih, karena ditemani Goose, si kucing oren. Selama ini dia menghadapi sendiri semua masalah yang terjadi di luar angkasa. 

Lalu ada Monica Rambeau (diperankan oleh Teyonah Parris), agen S.W.O.R.D (Sentient Weapon Observation and Response Division) yang masih menyimpan kekecewaan pada Carol Danvers karena meninggalkannya saat masih kecil. Di tengah ‘hubungan kusut’ Danvers-Rambeau, ada Kamala Khan/Ms.Marvel (diperankan oleh Iman Vellani), remaja dengan kekuatan super dan ngefans berat dengan Captain Marvel. Kamala Khan ini yang jadi penyeimbang dan penyegar suasana.

Gara-gara Dar-Benn (diperankan oleh Zawe Ashton), pemimpin baru Kree, yang menemukan salah satu Quantum Bands dan menggunaan kekuatan gelang itu untuk membuka titik lompat di ruang angkasa, Captain Marvel, Ms.Marvel, dan Monica Rambeau jadi bisa bertukar tempat alias teleportasi setiap kali mereka menggunakan kekuatan. Untuk memperbaiki masalah yang dibuat oleh Dar-Benn, mau tidak mau, tiga cewek jagoan ini harus bekerja sama. 

Goose, Kucing Oren Setara Pemeran Utama 

film the marvels
Goose diperankan oleh aktor kucing dari UK. (Foto: Marvel Studios)

Kalau ngomongin Captain Marvel, ada satu karakter ikon yang debut di film pertama dan langsung punya banyak fans. Goose si kucing oren. Goose adalah flerken alias mahluk alien yang penampilan dan perilakunya mirip kucing. 

Kali ini, Goose hadir lagi. Sedikit bocoran, Goose punya peran besar dalam menghidupkan cerita The Marvels. Kalau enggak ada adegan tersebut, rasanya film ini nggak akan se-fun itu. Oiya, Goose itu betina, by the way. Apakah Goose diperankan oleh kucing asli? Tentu saja!

Karena syuting The Marvels dilakukan di UK (bukan di US lagi seperti syuting film Captain Marvel, Pen), terjadi pergantian aktor kucing. Di film pertama, Goose diperankan oleh kucing yang ‘berdomisili’ di Amerika Serikat bernama Reggie. Di film kedua, produser menghubungi pelatih kucing lokal bernama Jo Vaughan untuk mencari ‘pemain kucing baru’. 

Seperti diulas oleh Entertainment Weekly (EW) dan People, Jo Vaughan menemukan ‘bintang baru’ yang penampilannya identik yaitu kucing oren berusia 11 tahun bernama Tango, satunya lagi berusia 4 tahun bernama Nemo. Mereka berdua-lah yang menjadi pemeran Goose. Pemain utamanya adalah Tango. Sementara Nemo, jadi pemain cadangan. Karena baru pertama berakting, Tango dan Nemo dilatih khusus oleh Vaughan selama tiga bulan. 

Kenapa harus ada dua kucing yang jadi pemain? “Ya, namanya juga kucing. Mereka ini pada dasarnya hewan yang mudah grogi. Jadi, kalau yang satu lagi ngerasa kurang mood buat syuting, kita bisa pakai kucing satunya,” ungkap Vaughan seperti dikutip dari EW.

Sayangnya, untuk adegan satu frame Captain Marvel dan Goose, Brie Larson harus digantikan oleh orang lain karena dia sangat alergi terhadap kucing. “Aku masih alergi,” ucap Brie Larson pada EW. “Sebetulnya aku berharap hal itu bisa berubah dan membaik. Tapi sampai syuting The Marvels terjadi, aku masih mengalaminya. Jadi, (Marvel) harus ada anggaran besar untuk CGI buat adeganku dan kucing itu,” lanjutnya.   

Alasan Sutradara Pilih Park Seo-joon 

film the marvels
Park Seo-joon debut sebagai anggota Marvel Cinematic Universe. (Foto: Marvel Studios)

Aktor Korea Selatan Park Seo-joon memulai debutnya di MCU lewat The Marvels. Seo-joon memerankan karakter Prince Yan dari planet Aladna. Terpilihnya Park Seo-joon ada kaitannya dengan sutradara Nia DaCosta yang juga menggemari budaya Korea. Dalam sesi wawancara dengan media Korea Selatan untuk mempromosikan The Marvels, DaCosta mengaku sangat terkesan dengan Park Seo-joon setelah nonton Itaewon Class

“Setelah menerima tawaran untuk menyutradarai film ini, aku langsung merasa Park Seo- Joon akan menjadi pilihan sempurna untuk karakter Pangeran Yan,” beber DaCosta seperti dikutip dari Allkpop. Dia sendiri yang langsung menghubungi Seo-joon untuk menawarkan peran tersebut. 

DaCosta juga mengungkapkan kalau dia sangat mengikuti budaya Korea dan banyak nonton tontonan Korea semasa remaja. Mulai dari film, drama, hingga K-pop. DaCosta bilang dia nonton drakor seperti My Lovely Sam Soon, On Air, dan Coffee Prince. Dia bahkan mengungkapkan kalau Yoo Jae-suk adalah sosok favoritnya di dunia hiburan Korea Selatan.  

Upaya DaCosta untuk menggaet pasar penggemar budaya Korea dengan mengajak Park Seo-joon di film The Marvels memang tidak keliru. Setidaknya, kemunculan Park Seo-joon di tengah film, membuat sensasi tersendiri buat penggemar drakor. Ada rasa bangga juga karena aktor idolanya bisa satu frame dengan aktor-aktor Hollywood.  Secara cerita, bagian Prince Yan dan Captain Marvel ini juga lucu. Beda aja gitu, nonton film superhero rasa musikal.  Tapi kalau boleh jujur, masih lebih greget Park Seo-joon di film Korea atau drama Korea sih. 

Pendapatan Pekan Pembuka ‘The Marvels’ Terjun Bebas

Pendapatan pekan pembuka The Marvels jadi yang terendah dibanding film MCU lainnya. (Foto: Marvel Studios)

Menghadirkan tiga superhero perempuan, cerita yang fun, dan durasi yang singkat tapi padat, ternyata tidak jadi jaminan bikin The Marvels laris manis. Pendapatan box office pekan pembuka di Amerika (domestik) dari 4.030 layar tercatat hanya USD 46,11 juta saja (sekitar Rp 714,65 juta), menjadikan film ini menjadi film MCU dengan pendapatan opening domestik terendah. Kalau dengan pendapatan internasional, The Marvels mengumpulkan total USD 110,3 juta (sekitar Rp 1,7 triliun). 

Untuk pasar Asia Pasifik, mengutip data Box Office Mojo, Indonesia menjadi negara penyumbang pendapatan tertinggi untuk The Marvels. Pada pekan pertama penayangan, Indonesia menghasilkan USD 3,6 juta (sekitar Rp 55,8 miliar). 

Dibanding Captain Marvel, pendapatan film The Marvels jauh tertinggal jika dibanding film pertamanya. Captain Marvel dulu mencetak box office domestik USD 153,4 juta (sekitar Rp 2,37 triliun), lebih dari tiga kali lipat The Marvels. Pendapatan globalnya juga lebih dari tiga kali lipat The Marvels yakni USD 456,7 juta (sekitar Rp 7,07 triliun). 

Ada apa sebenarnya dengan MCU dan genre film superhero? Davis A. Gross, konsultan film yang menjalankan perusahaan Franchise Research Entertainment menyebut pendapatan The Marvels sebagai “keruntuhan box-office Marvel yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Dikutip dari Associated Press (AP), analis film telah mendeteksi kondisi ini. Dengan semakin banyaknya layar lebar dan platform streaming yang dijejali dengan judul film dan serial tentang superhero, audiens akan merasakan fatigue atau kelelahan. “Selama tiga setengah tahun terakhir, pertumbuhan genre (superhero) ini terhenti,” tulis Gross dalam buletinnya, dikutip dari AP.(*)

Foto Headline: Marvel Studios

Janesti
Follow Me

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *