Movie

Golden Globes Diboikot, Enggak Ada Artis yang Mau Datang

January 6, 2022
Golden Globes Diboikot, Enggak Ada Artis yang Mau Datang

THE SHOW ID—KALAU di industri hiburan Hollywood, awal tahun itu tandanya kick-off award season. Mulai dari Golden Globes, SAG Awards, BAFTA, Oscars, sampai Grammy Awards digelar antara bulan Januari sampai Maret. Tapi belum apa-apa sudah ada berita heboh, Golden Globes diboikot.

Tidak ada televisi yang menyiarkan Golden Globes ke-79 tahun ini. Tidak ada host. Tidak ada red carpet show dan tidak ada selebriti yang mau hadir. Seremoni Golden Globes yang digelar di Hotel Beverly Hilton 9 Januari 2022 itu hanya akan berupa event kecil yang dihadiri oleh tamu terbatas dengan protokol Covid-19 yang sangat ketat. Tamu harus memakai masker selama event berlangsung. Peliputan di dalam venue tidak diperbolehkan.

Sampai tulisan ini dibuat, Hollywood Foreign Press Association (HFPA), organisasi yang menggelar ajang tahunan Golden Globes, belum mengeluarkan keterangan bagaimana teknis pengumuman pemenang penghargaannya. Mereka juga belum memberikan informasi apakah acara tersebut akan dibuat livestreaming atau tidak.

Di situs resmi HFPA, hanya disebutkan kalau seremoni tahun ini akan menyoroti pekerjaan filantropi organisasi yang telah lama berdiri itu. Nominasi Golden Globes sendiri sudah diumumkan pada 13 Desember 2021 oleh Presiden HFPA Helen Hoehne dan Snoop Dogg secara livestream.

Kenapa Golden Globes Diboikot?

Ajang prestisius untuk insan perfilman dan pertelevisian dunia ini dilanda krisis setelah media LA Times merilis laporan investigasi tentang malam penghargaan Golden Globes 2021 pada Februari 2021. Media tersebut memaparkan kalau HFPA, organisasi penyelenggara Golden Globes tidak memiliki keragaman.

HFPA punya 87 voting member yang terdiri atas jurnalis internasional. Mereka memiliki hak bisa memilih film-film yang memenuhi syarat untuk berkompetisi di Golden Globes. Para member HFPA akan dikirimi balot berisi daftar film sebagai surat suara yang harus diisi.

Setiap anggota aktif bisa memilih 5 nominasi untuk tiap kategori. Mereka juga harus meranking pilihannya dari 1-5. Surat suara tersebut kemudian akan dihitung oleh akuntan yang ditunjuk. Sementara itu para member tidak mengetahui siapa yang dinominasikan sampai pengumuman resmi. Nah, ternyata dari 87 anggota yang berhak memilih itu, tidak ada satu pun member berkulit hitam. Itu yang diungkap dari laporan investigasi.

Kurangnya keragaman ini juga jadi bahan kritikan setelah dalam pergelaran Golden Globes 2021, film, pertunjukan, dan akting aktor berkulit hitam ’’dicuekin’’. I May Destroy You, drama seri karya Michaela Coel, yang menang dua Emmy tahun lalu, tidak mendapat nominasi satu pun. Lalu film One Night in Miami, Judas and The Black Mesiah, Da 5 Bloods, dan Ma Rainey’s Black Bottom sama sekali tidak dapat tempat di kategori Best Picture.

Fakta lain yang terungkap dari investigasi tersebut adalah isu korupsi. Organisasi ini dituduh telah melakukan pelanggaran etika setelah diketahui lebih dari 30 anggotanya menerima menerima perjalanan mewah ke Paris untuk ’’mendukung’’ serial Netflix Emily in Paris. Tak cuma itu, para member ini juga menerima hampir USD 2 juta (sekitar Rp 28,6 miliar) antara 2019-2020. Pada ajang Golden Globes 2021 lalu, Emily in Paris secara mengejutkan mendapatkan dua nominasi.

Investigasi LA Times dilakukan segera setelah seorang jurnalis Norwegia Kjersti Flaa mengajukan gugatan hukum terhadap HFPA setelah keanggotaannya ditolak. Flaa menuduh ada budaya korupsi di dalam tubuh HFPA. Member-nya kerap menerima ribuan dolar dari studio dan selebriti. Namun gugatan tersebut ditolak oleh hakim.

Golden Globes Diboikot TV, Studio, dan Artis

Laporan investigasi LA Times terhadap HFPA memantik reaksi dari pelaku industri hiburan Hollywood. Pada Mei 2021 stasiun televisi NBC menyatakan kalau mereka tidak menayangkan Golden Globes 2022. Padahal NBC sudah menayangkan ajang tahunan ini sejak 1996.

Dalam pernyataannya NBC menyatakan masih percaya kalau HFPA bakal membuat reformasi yang berarti, terkait dengan insiden ini. Tapi mereka sangat paham kalau membuat perubahan sebesar ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Karena itu NBC memutuskan untuk tidak akan menayangkan Golden Globes 2022. ’’Kalau HFPA benar-benar melakukan reformasi dengan baik dan sesuai rencana, semoga kami bisa menayangkan Golden Globes lagi di 2023,’’ begitu bunyi pernyataan NBC di kutip dari The Hollywood Reporter

Netflix juga juga bersikap senada dengan NBC. Netflix, yang tahun ini tayangannya mendominasi nominasi Golden Globes, menghentikan semua aktivitas yang berhubungan dengan HFPA sampai organisasi ini membuat perubahan yang berarti. Mereka menambahkan, ’’Netflix bersama dengan talent dan kreator yang bekerja dengan kami, tidak bisa mengabaikan kegagalan HFPA dalam mengatasi masalah penting ini,’’ tulis mereka dalam pernyataan. Setelah Netflix, Amazon dan WarnerMedia juga ikut memboikot. Baik Amazon maupun WarnerMedia juga menyatakan tidak akan bekerja sama dengan HFPA sampai mereka membuat perbaikan.  

Lebih dari 100 firma public relation juga mengumumkan menarik kerja sama dengan Golden Globes, tidak lama setelah skandal di tubuh organisasi HFPA terkuak di publik.

Lalu pada 4 Januari 2022, lima hari sebelum pelaksanaan Golden Globes 2022, Variety menurunkan laporan kalau tidak ada selebriti Hollywood yang mau di-booked untuk berpartisipasi di malam penghargaaan. Talent bookers tidak berhasil membujuk mereka. Jadilah acara penghargaan Golden Globes 2022 sangat anyep. Tidak disiarkan di TV, tidak ada red carpet, tidak ada host, tidak ada selebriti. (*)  

Janesti
Follow Me

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *