5 Fakta Tentang Serial Gadis Kretek
THE SHOW ID – Serial Gadis Kretek menjadi salah satu produksi dalam negeri yang paling ditunggu penayangannya pada 2023 ini. Banyak faktor yang menjadikan judul ini istimewa. Mulai dari cerita, sosok-sosok di belakang layar, para pemain, hingga perjalanan serial ini untuk lebih dikenal di luar negeri. Gadis Kretek tayang mulai 2 November 2023 di Netflix.
Diangkat dari Novel Karangan Ratih Kumala
Gadis Kretek adalah sebuah novel karangan Ratih Kumala, 43, yang diterbitkan pada 2012 oleh Gramedia Pustaka Utama. Pada tahun yang sama, karya ini masuk dalam 10 besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa. Kusala Sastra Khatulistiwa sendiri merupakan ajang penghargaan untuk pelaku bidang sastra Indonesia yang didirikan oleh mendiang Richard Oh dan Takeshi Ichiki.
Melalui Gadis Kretek, Ratih menuliskan kisah berlatar belakang industri kretek pada era 1960-an. Lebih dari sepuluh tahun kemudian, novel ini diangkat menjadi serial yang disutradarai oleh pasangan suami istri Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Gadis Kretek bahkan dipinang sebagai serial orisinal Netflix pertama di Indonesia. Dengan begitu, serial ini tayang eksklusif di Netflix.
Sebagai pencipta novelnya, Ratih mengatakan tidak menduga kalau perjalanan karyanya bisa sampai pada titik ini. “Aku merasa aneh perjalanan bukunya bisa sampai di momen ini. Perjalanan novel ini standar lah, cetakan ulangnya juga masih stabil. Terus, tiba-tiba boom. Tiba-tiba semua orang ngomongin apa sih Gadis Kretek sampai ada di Netflix,” tutur Ratih dikutip dari artikel DetikHot yang ditulis oleh jurnalis Tia Agnes Astuti.
Yang lebih membuat Ratih bahagia, setelah Gadis Kretek diumumkan diangkat menjadi serial, makin banyak pembaca muda yang tertarik untuk membaca novelnya. Menurutnya, ini adalah perjalanan sebuah karya menemukan penikmatnya. Caranya bisa berbeda-beda. Untuk Gadis Kretek, jalurnya dari sebuah buku menjadi serial.
Sinopsis Gadis Kretek
Netflix Indonesia telah merilis trailer resmi Gadis Kretek pada 21 Oktober 2023. Adegan dalam trailer tersebut dibuka dengan suara seorang lelaki yang berkata kalau ayahnya sedang sakit keras dan punya permintaan terakhir yang harus dipenuhi. Sang ayah ingin bertemu dengan seorang perempuan bernama Jeng Yah.
Sang ayah tersebut bernama Soeraja, pemilik pabrik kretek Djagad Raya. Ketiga anak Soeraja; Lebas, Karim, dan Tegar, akhirnya berusaha untuk memenuhi permintaan ayahnya. Mereka bertiga mencari perempuan bernama Jeng Yah sampai ke pelosok Pulau Jawa. Dalam perjalanannya, mereka justru mengetahui rahasia masa lalu dan asal-usul kretek Djagad Raya sebelum menjadi kretek nomor satu di Indonesia.
Dalam teaser yang dirilis sebelum trailer-nya, sedikit diungkap tentang Jeng Yah. Dia adalah perempuan muda yang punya ketertarikan tinggi terhadap kretek. Dia punya cita-cita menjadi peracik saus kretek dan menciptakan kretek terbaik. Tapi pada masa itu, terlarang bagi perempuan melakukan hal tersebut.
Dibintangi Aktor dan Aktris Berkualitas
Tokoh utama dalam Gadis Kretek bernama Dasiyah atau Jeng Yah, dimainkan oleh Dian Sastrowardoyo. Selain Dian, sederet nama bintang papan atas turut memperkuat serial ini. Putri Marino berperan sebagai Arum, perempuan muda yang punya rasa ingin tahu yang besar. Dikutip dari IDN Times, ini adalah kali pertama buat istri Chicco Jerikho ini memerankan karakter yang diangkat dari novel. “Jujur, deg-degan banget. Apakah aku dan karakter yang aku perankan ini, bisa memenuhi ekspektasi pembaca,” ucapnya. Ario Bayu bermain sebagai Soeraja.
Pemain lainnya ada Arya Saloka, Winky Wiryawan, Ibnu Jamil, Tissa Biani, Sheila Dara, Whani Dharmawan, Ine Febriyanti, Nungki Kusumastuti, dan banyak lagi. Gadis Kretek diproduksi oleh BASE Entertainment dan Fourcolours Films.
Tayang Perdana di Busan International Film Festival
Meski baru akan tayang full di Netflix pada 2 November 2023, serial yang disutradarai oleh putri Garin Nugroho, Kamila Andini, dan suaminya, Ifa Isfansyah, ini sudah melalui penayangan perdananya di Busan International Film Festival (BIFF), Korea Selatan. Dua episode pertama Gadis Kretek tayang di festival yang berlangsung pada 4-13 Oktober dalam program spesial BIFF bertajuk Renaissance of Indonesian Cinema, yang mengapresiasi kebangkitan industri film Indonesia.
World premiere serial ini dihadiri oleh pemain dan sosok belakang layar Gadis Kretek yaitu produser Shanty Harmayn, sutradara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah, Dian Sastrowardoyo, Putri Marino, Ario Bayu, dan Arya Saloka. Mereka bahkan tampil memukau dengan outfit sentuhan Jawa di karpet merah.
Kamila Andini dinobatkan sebagai Visionary Director 2023 dan menerima penghargaan dari Marie Claire Asia Star Awards, ajang yang masih menjadi bagian dari rangkaian BIFF. Dari Indonesia, selain Kamila Andini juga ada Laura Basuki yang menerima penghargaan kategori Asia Wide Award.
“Sebuah kehormatan menerima penghargaan Visionary Director di antara banyaknya filmmaker bertalenta. Terima kasih atas pengakuan ini. Aku juga merasa bangga melihat pencapaian Laura Basuki mendapatkan penghargaan Asia Wide, setelah menang di Berlinale tahun lalu,” tulis Kamila di Instagram-nya.
Theme Song dinyanyikan Nadin Amizah
Kala Sang Surya Tenggelam, lagu milik mendiang Chrisye yang diciptakan oleh Guruh Soekarno Putra, diumumkan sebagai theme song serial Gadis Kretek. Lagu tersebut dianggap cocok dan tepat menggambarkan kisah cinta Dasiyah (Dian Sastrowardoyo) dan Soeraja (Ario Bayu) yang kehilangan arah. Namun, kali ini lagu tersebut tidak dinyanyikan oleh penyanyi laki-laki melainkan perempuan. Dia adalah Nadin Amizah.
“Lagu ini legendaris dan sudah menjadi favorit saya sejak lama. Magis, menyihir, dan kali ini saya ingin mendengar suara perempuan yang menyanyikannya,” tulis Kamila Andini di Instagram. Kamila mengungkap, selama syuting, lagu ini selalu terngiang di kepalanya.
Dia lalu berkolaborasi dengan Nadine Amizah, membuat ulang lagu tersebut, untuk merepresentasikan cerita Dasiyah dan Soeraja. “Namun juga tetap menjaga dan menghormati jiwa dari lagunya,” lanjutnya. (*)