Kakek Oh Il-nam Menang Golden Globes!

THE SHOW ID—Kakek Oh Il-nam menang Golden Globes 2022 dong! Oke, sorry, sorry, nama asli kakek pemain Squid Game ini adalah O Yeong-su. Iya, O Yeong-su mencetak sejarah dengan prestasinya itu. Dia menjadi orang Korea pertama yang memenangkan Best Supporting Actor Golden Globes, di usianya yang sudah 77 tahun.

Sebetulnya nama kategori penghargaannya Best Performance by an Actor in a Supporting Role. Panjang, ya. Biar lebih mudah, aku ringkas jadi Best Supporting Actor.

Nama O Yeong-su ditulis dalam beberapa versi. Di malam pengumuman Golden Globes 2022 yang digelar tertutup itu, namanya ditulis O Yeong-su. Di data IMDb tertulis Oh Yeong-su. Lalu di situs berita Korea berbahasa Inggris, situs Hancinema dan AsianWiki, menulis namanya Oh Young-soo.

Setelah melakukan pengecekan di situs KMDb (Korean Movie Database), aku akan menulisnya sebagai O Yeong-su. Karena KMDb juga menulis namanya demikian 😀

Now, balik ke prestasi O Yeong-su yang dapat piala Gloden Globe karena aktingnya sebagai No. 001/Oh Il-nam di serial Netflix, Squid Game. Yeong-su adalah pemain tertua di serial yang juga dibintangi Lee Jung-jae, Park Hae-soo, Jung Ho-yeon, dan Wi Ha-joon itu.

Di dalam cerita, pemain dengan nomor punggung 001 ini memang yang paling tua. Sudahlah paling tua, demensia, sakit-sakitan pula. Ketika ditanya alasan ikut game, dia bilang hanya untuk bersenang-senang menikmati hidup karena usianya tinggal sebentar lagi.

Karakter yang dimainkan O Yeong-su ini memang mudah banget menarik simpati penonton. Kita yang nonton aja jadi pengin melindungi si kakek. Kasihan, udah tua kok ikut permainan yang ekstrem begitu. Kalau kalah dalam permainan, ditembak mati. Mana permainannya banyak pakai fisik. Tentu pemain 001 ini dihindari sama yang lain. Soalnya sudah tua, jalan aja pelan. Makanya Seong Gi-hun (Lee Jung-jae) melindungi kakek yang ternyata bernama Oh Il-nam ini selama permainan.

Tapi ternyata…njirrrrr aku tertipu. Ternyata Oh Il-nam adalah dalang di balik permainan gila yang memperebutkan uang KRW 45,6 miliar itu. Yang nonton aja ngerasa ketipu, apalagi yang dirasakan Seong Gi-hun, padahal dia udah sayang dan merasa bersalah sama si kakek.  

Tapi memang aktingnya kakek Yeong-su bagus banget sih. Natural.

Jadi, selamattt kakek, kamu sangat keren!!!! 

Di kategori Best Supporting Actor, O Yeong-su mengalahkan Billy Crudup dan Mark Duplass (The Morning Show), Kieran Culkin (Succession), dan Brett Goldstein (Ted Lasso).

Setelah tahu kalau Oh Il-nam menang Golden Globes, O Yeong-su melalui Netflix memberikan pernyatannya. Katanya setelah mendengar berita soal penghargaan itu, dia bilang ke dirinya sendiri. ’’Ternyata aku pria yang baik,’’ katanya pada dirinya sendiri untuk kali pertama sepanjang hidupnya. ’’Sekarang ini tidak lagi ‘kita di dalam dunia’ tapi ‘dunia yang ada dalam diri kita’. Sembari merangkul budaya dan juga cinta untuk keluarga, dari lubuk hati terdalam aku mengucapkan terima kasih untuk semua orang di dunia. Aku berharap kalian menjalani kehidupan yang indah. Terima kasih,’’ ucapnya dikutip dari Soompi.

O Yeong-su dan Filosofinya Dalam Menjalani Hidup

Don’t let anyone rush you with their timelines. They have their own time and clock and so do you.  

Jay Shetty

Ungkapan di atas sesuai banget nggak sih sama yang dialami sama kakek O Yeong-su. Dia memulai karir sejak usia 23 tahun sebagai pemain teater. Sepanjang berkarir, kalau ngeliat acting credit-nya, dia bukan tipikal aktor yang bermain dibanyak judul drama dan film. Untuk serial televisi, Squid Game adalah judul ke-6 yang dia bintangi. Tapi lihatlah, ternyata kakek Yeong-su mendapat penghargaan dunia di usianya yang sudah senja, 77 tahun.

Ketika menjadi bintang tamu reality show MBC, Hangout with Yoo, Yeong-su menceritakan pandangan-pandangannya tentang hidup yang sangat down to earth. Yeong-su diwawancara oleh Yoo Jae-suk dan Mijoo. Setelah Squid Game jadi world sensation, Yeong-su pun jadi ikut tenar. Banyak perusahaan yang ingin meminangnya jadi bintang iklan. Tapi semuanya ditolak olehnya.

Kepopuleran yang tiba-tiba itu, katanya, membuatnya seperti melayang di udara. ’’(Kepopuleran) membuat aku berpikir, aku perlu menenangkan dan menahan diri, mengatur pikiran,’’ ucapnya yang harus minta tolong putrinya untuk membalas semua pesan dan telepon yang masuk, karena dia tidak punya manajer.

Yoo Jae-suk kemudian menanyai O Yeong-su, bagaimana caranya menjalani hidup. Jawabannya sangat bijaksana. ’’Seringkali masyarakat kita hanya mengakui peringkat pertama. Seolah-olah peringkat lain tidak penting dan tidak ada artinya. Padahal meski peringkat kedua itu kalah dari peringkat pertama, tapi peringkat kedua itu kan mengalahkan peringkat ketiga. Jadi setiap orang sebenarnya adalah pemenang,’’ jawabnya.

Dia kemudian melanjutkan perkataannya, ’’Itu sebabnya aku pikir pemenang sejati adalah seseorang yang bekerja keras pada hal-hal yang ingin mereka lakukan dan berusaha mencapai keadaan tertentu. Aku merasa orang seperti itu adalah pemenang.”

Dia mengungkapkan kalau dirinya tidak punya ambisi besar. ’’Besar atau kecil, aku telah menerima banyak hal selama hidup. Sekarang hanya ingin meninggalkan hal-hal yang telah aku terima. Sederhananya, misalnya pergi ke gunung dan melihat bunga. Ketika masih muda, kita petik bunga itu untuk diri kita sendiri. Tetapi saat mencapai usiaku sekarang, Anda membiarkannya di sana persis seperti apa adanya dan kembali untuk melihatnya lagi nanti,’’ ungkapnya lagi.

Tahu nggak sih, waktu bikin tulisan ini dan nonton video wawancara Yoo Jae-suk, aku terinspirasi sama kakek O Yeong-su. Dia memang bilang kalau tidak punya ambisi besar. Tapi dia berusaha keras melakukan hal yang dia inginkan (akting, pen) dengan sangat baik, bahkan diusianya yang sudah kepala tujuh. Tidak ada yang tahu kalau ternyata usahanya di usia tua itu membawanya ke sebuah pencapaian. Dia mencetak sejarah untuk dirinya, keluarga, dan negaranya. (*)

Kredit Foto: Netflix