Music

’’Dan Lalu’’ Di Perayaan 22 Tahun Karir Andien

February 28, 2022
’’Dan Lalu’’ Di Perayaan 22 Tahun Karir Andien

THE SHOW ID – Bulan Februari ini usia karir Andien, 36, sebagai penyanyi sudah 22 tahun. Kalo ibarat manusia, umur 22 tahun itu udah lulus kuliah. Lagi persiapan cari kerja. Kalo ibarat manusia, sudah hidup selama 22 tahun artinya sudah melewati beberapa tahap dalam kehidupan. Keren sekali kamu, Ndien. Di usia 36 tahun, sudah berkarir selama 22 tahun.

Andien memulai karirnya sebagai penyanyi di usia 14 tahun. Lhadalah, aku pas umur 14 tahun boro-boro mikir berkarir. Hari-hari mikirnya sebatas gimana caranya supaya enggak ditunyuk alias ditunjuk guru ngerjain soal pas pelajaran matematika sama fisika wekekeke.

Memulai sesuatu itu sulit. Lebih sulit lagi membesarkan dan mempertahankan sesuatu yang sudah kita mulai. Bener, nggak?! Kalo Andien bisa merawat karirnya sampai angka 22, ayo kita berdiri dan tepuk tangan. Salut.

’’Udah 22 tahun ya? Aku tiap bangun tidur aja masih susah percaya,’’ komentar Andien tentang usia karirnya. 

Andien merilis album pertama Bisikan Hati yang diproduseri oleh mendiang komposer Elfa Secioria, ketika usianya masih 15 tahun. Kemunculan Andien di industri musik Indonesia kala itu menempatkannya sebagai generasi muda penyanyi jazz perempuan. Sejak pertama, genre yang dipilih memang jazz. Lebih dari dua dekade karir Andien, sampai sekarang dia sudah memiliki 7 album dan sekitar 60 lagu.

Mengingat masa-masa meniti karir, Andien sudah melalui beragam era. Ngejar-ngejar produser ke kantor label hanya untuk memberikan demo, pernah dijalani. Punya album dalam bentuk kaset, CD, hingga jualan lagu dengan Ring Back Tone (RBT), juga sudah dilalui. Sekarang, ketika album dan lagu dirupakan sebagai produk Digital Streaming Platform (DSP), Andien masih eksis. ’’Memang terasa sekali perbedaannya dari tahun ke tahun,’’ ucap Andien ketika ngobrol virtual dengan media pada 17 Februari lalu.

Secara teknis, berkarya di era digital lebih dimudahkan. Kolaborasi jarak jauh bisa dengan mudah terwujud, tanpa harus ketemu. ’’Buat musisi, (kondisi) ini malah jadi kasih kita ruang yang lebih buat bikin karya,’’ lanjutnya.

Tantangannya justru lebih pada diri sendiri. Bagaimana sebagai seorang Andien, dia harus tetap membuka mata, hati, dan telinga agar tetap relevan. Setiap ada perubahan, dia harus beradaptasi.

’’Beradaptasi itu kayaknya mudah, tapi nggak semua orang mampu. Berubah itu nggak gampang. Kita harus mau menerima kritik dan saran. Harus upgrade diri juga.’’

Andien

Itulah yang dilakukan Andien hingga bisa sampai pada titik ini. Beradaptasi, mau berubah, dan bertumbuh. Setiap menemui kebimbangan, dia ingat lagi alasan yang membuatnya berjalan sampai sejauh ini. ’’Intensi setiap bangun tidur juga selalu sama. Bikin karya apa lagi ya?,’’ kata dia.

Melodi Monolog Dan Lalu

Merayakan 22 tahun, tepat pada tanggal 22 Februari lalu Andien merilis pertunjukan: Melodi Monolog Dan Lalu. Karena situasi masih pandemi, pertunjukan tersebut diproduksi untuk layanan streaming. Ditayangkan gratis di Vidio. Kamu bisa nonton keseluruhannya di sini.

Selama kurang lebih 43 menit, pelantun Gemintang dan Indahnya Dunia ini memberikan penampilan yang apik dan terasa intim. Karena seolah hanya ada Andien dan aku (yang lagi nonton pertunjukannya). Tepat kalau Andien menyebutnya melodi monolog. Karena memang di sana Andien berkomunikasi, bercerita, berdialog, lewat nyanyian dan musik. Dia seperti menceritakan kembali perjalanan hidupnya. Lagu-lagu yang dibawakan dalam Melodi Monolog Dan Lalu mewakili cerita, rasa, dan imajinasinya.

Memproduksi Dan Lalu, Andien mengajak Shadtoto Prasetio (director), Lie Indra Perkasa (music director), Ali Akbar Sugiri (music arranger), Zico Halim (fashion designer), dan Jonathan Andy (fashion designer). Gagasan melodi monolog sendiri, menurutku adalah sebuah ide yang keren. Itu hasil pikiran seseorang yang merasa tidak terbatas meski dibatasi.

Karena menurut cerita Andien, pertunjukan ini tadinya mau digelar bulan November tahun 2021. ’’Tapi waktu itu masih mikirin konsep sambil melihat kondisi (pandemi),’’ terangnya. Situasi masih tidak menentu, memang. Efek pandemi COVID-19 begitu hebatnya. ’’Sudah dibolehin bikin pertunjukan offline atau belum? Atau mau online saja?,’’ itu yang dipikirkannya. Nyatanya sampai sekarang, kegiatan offline yang mengumpulkan banyak orang masih dibatasi.

Proses syuting Melodi Monolog Dan Lalu dilakukan di hutan De Djawatan, Banyuwangi, Jawa Timur. De Djawatan adalah objek wisata yang belakangan kondang dan viral. Orang menyebutnya Hutan Lord of The Rings-nya Banyuwangi. Hutan tersebut menjadi panggung alam yang terasa magical. Dedaunan, ranting pohon yang menjulang, rumput hijau, semuanya menjadi ‘’properti panggung’’ yang bagus banget. Apalagi pertunjukan itu menampilkan suasana hutan di pagi, siang, dan malam hari. Kesannya jadi terasa enggak nyata tapi nyata. Seperti di negeri dongeng.

Kalau pakai kalimat untuk menggambarkan, Melodi Monolog Dan Lalu ini sangatlah Andien. Andien banget. Musik, lagu, penampilan, bernyanyi, bercerita, alam, fashion. Semuanya ada di sana.

Soal fashion, outfit yang dikenakan Andien di pertunjukan itu adalah hasil upcycle. Empat gaun yang dia kenakan di konser-konsernya terdahulu, dirombak menjadi sebuah gaun yang dia pakai untuk tampil di pertunjukan tersebut.

Andien yang Terus Bertumbuh

Sebagai penyanyi, Andien memiliki kontribusi besar di industri hiburan Indonesia. Entah sudah berapa banyak panggung yang sudah dia naiki untuk menghibur penggemarnya.

Aku pribadi sangat suka nonton Andien tampil di live event maupun festival musik. Sebagai performer, caranya berinteraksi dan berkomunikasi dengan audiens-nya, juara. Selalu seru kalau nonton dia manggung. Di bidang musik, Andien adalah brand yang sangat kuat.

Tapi enggak hanya itu saja yang dilakukan Andien untuk bisa terus relevan. Seiring berjalannya waktu, dia mengembangkan potensi dirinya yang lain. Pada 2013, penyanyi jebolan ajang menyanyi Asia Bagus ini merilis album #Andien dengan gaya fashion yang berubah total. Dan sejak saat itu, fashion Andien selalu menarik perhatian. Dia kerap diundang ke pekan mode luar negeri, hingga menjadi juri tamu di Asia’s Next Top Model. Andien bertumbuh menjadi ikon fashion.

Pada 2015, Andien menikah. Untuk penyanyi perempuan, karir setelah menikah bisa jadi ‘masa kritis’. Tapi dia melewatinya dengan sangat baik. Memanfaatkan media sosial, Andien berbagi momen kehamilan, melahirkan, dan merawat buah hatinya. Tidak hanya itu dia juga banyak melakukan kegiatan sosial. Di era media sosial, istri dari Irfan Wahyudi ini malah semakin leluasa menjangkau penggemar. Dengan konten-konten yang baik, tentunya. Ibaratnya, follow akun sosial media Andien itu enggak rugi karena dapat info menarik dan inspiratif.

Lalu dia juga menulis buku Belahan Jantungku pada akhir 2019. Menulis buku, mungkin adalah salah satu upaya untuk konsisten bertumbuh dan menggali potensi diri. Supaya tetap bisa relevan dalam zaman apapun.

Aku yakin, masih banyak hal yang akan dilakukan Andien di depan. Tapi sebelum itu, selamat sudah sampai di 22 tahun berkarir, Ndien. Aku sangat menikmati perayaanmu lewat Melodi Monolog Dan Lalu itu. Indah. (*)

Foto Lead: Instagram @andienaisyah

Janesti
Follow Me

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *